Kedermawanan dalam Menjawab dan Menyampaikan Ilmu

Al-‘Allamah Ibn al-Qayyim —rahimahullah— menyebutkan bahwa di antara bentuk kedermawanan adalah dengan memberikan ilmu. Lalu beliau menjelaskan,

ومن الجود بالعلم أن السائل إذا سألك عن مسألة استقصيت له جوابها جوابا شافيا لا يكون جوابك له بقدر ما تدفع به الضرورة كما كان بعضهم يكتب في جواب الفتيا نعم أو لا مقتصرا عليها

ولقد شاهدت من شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه في ذلك أمرا عجيبا كان إذا سئل عن مسألة حكمية ذكر في جوابها مذاهب الأئمة الأربعة إذا قدر ومأخذ الخلاف وترجيح القول الراجح وذكر متعلقات المسألة التي ربما تكون أنفع للسائل من مسألته فيكون فرحه بتلك المتعلقات واللوازم أعظم من فرحه بمسألته وهذه فتاويه رحمه الله بين الناس فمن أحب الوقوف عليها رأى ذلك

“Termasuk dalam hal kedermawanan dalam hal keilmuan: jika seseorang bertanya kepadamu tentang suatu masalah maka engkau memberikan jawaban secara komplit dan komprehensif. Bukan dengan menjawab sekadarnya untuk menggugurkan pertanyaan, seperti halnya ada sebagian orang yang menjawab fatwa dengan (satu kata) ‘Iya.’”

Continue reading

Kehilangan

Pernahkah kau mengalami kehilangan? Kehilangan sesuatu ternyata begitu menoreh gundah dan duka, padahal sebelumnya keberadaannya tidak mendapat penghargaan yang selayaknya. Hanya sebagian sirna namun seolah terenggut segala. Padahal, bukankah lebih banyak yang tersisa dibanding yang tiada? Setidaknya, kau masih punya jiwa, yang membuat segalanya jadi ada nilainya. Apa gunanya kau mendapat emas tak terhitung banyaknya bila kau kehilangan meski hanya satu nyawa.

Sekiranya kau mencari pelipur lara, maka pandangilah burung-burung yang membelah angkasa raya. Membentang sayap sebagai pertanda merdeka. Melayang, mengendarai angin dengan ringannya. Begitu bahagia. Sebab tak membawa beban apa-apa. Hidupnya untuk hari ini. Makanannya sekedar saat ini. Tidak ada simpanan apalagi tabungan bagi masa depan, karena diartikan sebagai sebentuk kecemasan, yang akan menodai kegembiraan. Continue reading

Lezatnya Perjuangan

Tujuan dicapai dengan perjalanan. Cita-cita diraih dengan perjuangan. Pelangi diawali oleh tetesan hujan. Akibat lahir dari rahim sebab. Demikianlah ketentuan Allah yang berlakukan di bumi tempat para hamba-Nya berpijak.

Banyak orang menilai bahwa kenikmatan itu adanya pada saat tercapainya tujuan, sedangkan usaha dan perjuangan menuju tujuan merupakan fase kesulitan dan kesengsaraan. Namun orang-orang terpilih justru menjadikan kenikmatan pada proses perjuangan, dan tercapainya tujuan hanyalah merupakan kelanjutan dari kenikmatan tersebut. Kenikmatan di atas kenikmatan. It’s not the destination it’s the journey, ini bukan tentang tujuan melainkan perjalanan, demikian slogan Harley Davidson.

Dalam sebuah syair hikmah yang dinisbatkan kepada Imam asy-Syāfi’i disebutkan:

سَافِرْ تَجِدْ عِوَضاً عَمَّن تُفَارِقه

           وَانْصَبْ فَإِنَّ لَذِيْذَ الْعَيْشِ فِي النَّصبِ

Pergilah niscaya kau akan dapatkan ganti dari yang kau tinggalkan,

          berjuanglah keras sebab kelezatan hidup itu ada dalam kepayahan. Continue reading

Pelajaran dari Sebuah Jam

Seorang pembuat jam berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, sanggupkah kamu berdetak 31.104.000 kali selama setahun?” “Ha?! Sebanyak itukah?!” kata jam terperanjat, “Aku tidak akan sanggup!”

“Ya sudah, bagaimana kalau 86.400 kali saja dalam sehari?”

“Delapan puluh ribu empat ratus kali?! Dengan jarum yang ramping seperti ini?! Tidak, sepertinya aku tidak sanggup,” jawab jam penuh keraguan.

“Baik, bagaimana jika 3.600 kali dalam satu jam?”

“Dalam satu jam berdetak 3.600 kali? Tampaknya masih terlalu banyak bagiku.” Jam bertambah ragu dengan kemampuannya.

Dengan penuh kesabaran, tukang jam itu kembali berkata, “Baiklah kalau begitu, sebagai penawaran terakhir, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?” Continue reading